Persetujuan KPR Pakai Mesin, Inovasi Digitalisasi Bank BTN

Persetujuan KPR Pakai Mesin, Inovasi Digitalisasi Bank BTN – PT Bank Tabungan Negara (persero) Btk (BBTN) kini telah melakukan digitalisasi dalam hal persetujuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yang bertujuan agar memudahkan masyarakat memperoleh persetujuan KPR. Untuk mengembangkan digital tersebut Bank BTN ini menggunakan beberapa cara, yaitu dengan menggandeng platform jual beli berbasis teknologi, menambahkan fitur baru pada aplikasi mobile banking, ataupun dengan membangun aplikasi baru.

Persetujuan KPR Pakai Mesin, Inovasi Digitalisasi Bank BTN

Persetujuan KPR menggunakan mesin pintar

Panangin Simanungkilat selaku direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) berharap jika inovasi digitalisasi dari perbankan dapat mempermudah pengajuan KPR dan para konsumen tidak ada hambatan untuk memiliki rumah. Banyak masyarakat kalangan milenial yang gagal untuk mendapatkan persetujuan KPR, dikarenakan terjerat pinjaman online (Pinjol) yang berakibat pada catatan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

“Jadi, digitalisasi BTN ini efektif untuk menyelesaikan persoalan terhambatnya proses ajukan KPR” Ujarnya kepada bisnis (28/03/2023).

Berdasarkan laporan dari Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI). Pertumbuhan total nilai kredit KPR dan KPA selama tiga bulan tercatat sebesar 7,79% sedikit meningkat dibangdingkan 7,73% pada tiga bulan sebelumnya. Dan penyaluran KPR dan KPA secara tiga bulan tercatat sebesar 2,77% hasil ini lebih melambat jika dibangdingkan dengan tiga bulan sebelumnya yaitu sebesar 3,27%.

Selain itu pencairan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tiga bulan tercatat sebesar Rp 8.033 Triliun atau meningkatkan 250,93%. Maka dari itu inovasi digitalisasi dari bank ini dapat meningkatkan efisiensi perbankan.

BACA JUGA : Bank Indonesia Terbitkan Rupiah Digital, simak penjelasannya 

KPR masih menjadi opsi pembiayaan dengan tingkat permintaan yang tinggi pada masyarakat. BTN akan melakukan transformasi digital dengan melibatkan kecerdasan mesin dalam membuat keputusan, salah satu contohnya terkait persetujuan KPR akan dilakukan menggunakan mesin pintar. Dan peran dari kepala cabang akan dianulir dalam penentuan kelayakan nasabah untuk mendapatkan KPR.

Nixon mengatakan “Nanti tidak akan melibatkan kepala cabang dalam memutuskan KPR, tetapi menggunakan mesin pintar. Jadi akan membuat prosesnya lebih cepat lagi” pada akhir pekan lalu.

Nixon berharap dengan mendatangkan pihak ketiga ini dapat meningkatkan penyaluran KPR bank BTN, layanan operasional, memperluas akses mengajukan KPR online, dan menambah kenal penjualan properti bagi developer yang bermitra. “Hal tersebut membuktikan bahwa Bank BTN terus berinovasi dan secara bersamaan juga merangkul platform properti lainnya” ujar nixon.

BACA JUGA : Terbaru, BCA Sukses Luncurkan Aplikasi Now by BCA Life

Nixon menerangkan, perseorangan akan melakukan persetujuan KPR melalui mesin pintar minimal Rp 750 juta. Dan tidak menutup kemungkinan kedepannya batasan plafon akan diturunkan untuk meringankan masyarakat.

Bank BTN mencatat penyaluran KPR tumbuh sebesar 9,23% atau senilai Rp 233,68 Triliun pada 31 Desember 2022. Kemudian saat ini KPR masih menjadi motor terbesar sebagai penggerak bisnis BTN. Untuk segmen ini subsidu KPR bertumbuh 11,61% atau sebesar 145,86 Triliun. Dengan hasil tersebut BTN tercatat masih memimpin pasar KPR subsidi.

Dan BTN disebutkan memiliki kapasitas penyaluran KPR sebanyak 200.000 unit pertahunnya. Selain untuk KPR subsidi, pihak BTN juga dapat membiayai 60.000 hingga 70.000 unit rumah untuk KPR non-subsidi.

BACA JUGA : Mengenal pengertian subprime mortgage dan jenisnya

error: Content is protected !!
Klik Disini
1
Assalamualaikum,

Saya telah mengunjungi website Abris Group dan Ingin bertanya terkait jasa yang ditawarkan.