Mengenal Pengertian Subprime Mortgage Dan Jenisnya

Mengenal pengertian subprime mortgage dan jenisnya – Pada beberapa tahun terakhir pasar finansial dunia mengalami krisis subprime mortgage. Apa itu subprime mortage? berikut ini penjelasannya!

Subprime mortage merupakan pinjaman bunga tinggi untuk orang dengan kresit rendah. Lebih jelasnya subprime mortage adalah pemberikan dana pinjaman Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kepada debitur yang berpenghasilan rendah dan memiliki rating yang buruk. Yang dimaksud rating buruk adalah debitur tidak memiliki kemampuan yang baik untuk membayar dana pinjamannya.

Dapat disimpulkan bahwa pihak perbankan atau perusahaan finansial akan memberikan pinjaman dengan resiko yang tinggi, yang mengakibatkan timbulnya berbagai dampak negatif.

Berdasarkan profil debtur mortgage ini memiliki 2 jenis turunan, yaitu Subprime mortgage dan Prime mortgages yang memiliki pengertian pemberian dana pinjaman kredit pemilikan rumah (KPR) kepada debitur yang dinilai memiliki rating pengembalian kredit yang baik.

Namun kali ini kita akan lebih berfokus pada subprime mortgage saja. Seperti contohnya yang telah terjadi di amerika serikat. Seperti apa kasusnya simak berikut ini.

BACA JUGA : 6 Contoh Challenge Menabung Untuk Tingkatkan Konsistensi

Mengenal pengertian subprime mortgage dan jenisnya

Kasus subprime mortgage di Amerika serikat

Subprime mortage merupakan kredit pemilikan rumah (KPR) untuk orang berpenghasilan rendah dan rating yang buruk. Sama halnya di amerika, pihak perbankan amerika memiliki pedoman untuk menilai layak atau tidaknya seseorang untuk menerima kucuran dana kredit. Dan pedoman yang dimaksud adalah rating score.

Pada awal abad 21 penjualan rumah dan real estate di Amerika Serikat mengalami peningkatan yang pesat, yang membuat bank-bank di amerika mulai memberikan KPR dengan suku bunga yang tinggi. Maka dari itu, bank mulai memberikan subprime mortgage kepada masyarakat dengan rating pengembalian pinjaman yang buruk.

Hal yang membuat banyak debitur atau masyarakat Amerika mengajukan pinjaman kredit pemilikan rumah adalah keinginan untuk berinvestasi. Dengan permintaan KPR yang tinggi menimbulkan peningkatan harga bagi properti dalam beberapa tahun kemudian.

Namun pembelian rumah serta tingginya permintaan KPR tiba-tiba turun ketika menginjak akhir tahun 2007. Dengan turunnya permintaan pasar di sektor hunian, dapat berdampak pada minat masyarakat terhadap investasi properti atau real estate. 

Dan hal ini berimbas pada para debitur KPR dan akhirnya banyak orang yang gagal bayar. Kredit yang tidak kunjung dibayar oleh debitur mengharuskan bank untuk menjalankan eksekusi foreclosure (penyitaan) bagi semua unit rumah yang gagal pembayaran KPR.

Karena sektor bisnis rumah dan real estate sedang mengalami penurunan, membuat pihak bank tentu tidak dapat menjual rumah dengan harga yang bagus. Dengan begitu bank akan mengalami kerugian yang besar, dan akhirnya kasus ini disebut dengan subprime mortgage crisis yang menyebabkan resesi ekonomi besar-besaran di Amerika serikat.

Dampak Subprime Mortgage Crisis

Hal tersebut mengakibatkan dampak yang cukup besar yaitu:

  1. Banyak bisnis yang mengalami kerugian yang besar, karena mereka melakukan penghematan biaya besar-besaran yang membuat semakin jatuhnya perekonomian.
  2. Perusahaan finansial tidak lagi dapat meminjamkan uang kepada masyarakat maupun perusahaan.
  3. Pemerintah melakukan ballout untuk sektor perbankan yang mengalami kebangkrutan.
  4. Sebanyak 8 juta orang kehilangan pekerjaan.
  5. Sebanyak 4 juta rumah disita setiap tahunnya.
  6. 2,4 juta perusahaan harus gulung tikar karena mengalami kebangkrutan.

BACA JUGA :Bank Indonesia Terbitkan Rupiah Digital, simak penjelasannya.

Jenis Subprime Mortgage

Terdapat 4 jenis dari subprime mortgage yang ada yaitu sebagai berikut ini:

1.Interest-only Mortgage

Interest-only mortgage ini merupakan jenis pinjaman yang mengharuskan debitur untuk melakukan pembayaran dalam jangka waktu tertentu, dan debitur akan mendapatkan pembayaran rendah pada awal periode pinjaman. Namun setelah periode pertama sudah berakhir, maka jumlah yang harus dibayarkan oleh krebitur akan meningkat.

Subprime mortgage jenis ini disebabkan karena debitur memiliki rencana untuk refinancing sebelum jumlah pembayaran debitur meningkat. Namun jika nilai properti keuangan debitur mengalami perubahan atau penurunan, maka refinancing tidak dapat dilakukan.

2.Fixed-rate mortgages

Jenis yang kedua adalah fixed-rate mortgages yang menawarkan pinjaman dengan suku bunga yang sama setiap bulannya. Pada umumnya, pinjaman konvensional memiliki jangka waktu pembayaran yang cukup lama yaitu sekitar 15 – 30 tahun. Dan durasi dari jenis ini sangat lama yaitu selama 40 – 50 tahun

3.Adjustable-rate mortgages

Jenis yang berikutnya yaitu Adjustable-rate mortgages yang menawarkan pinjaman dengan suku bunga yang akan berubah selama masa pinjaman.

Untuk jenis yang satu ini akan memberikan suku bunga pinjaman yang rendah pada awal periode. Dan untuk suku bunga selanjutnya akan diberikan sesuai dengan kondisi pasar yang ada. Maka dari itu sebelum menggunakan jenis ini pastikan Anda dapat membayar dengan suku bungan yang lebih tinggi.

4.Dignity mortgages

Jenis yang terakhir adalah dignity mortgages yang dapat dikatakan sebagai pencampuran antara pinjaman konvensional dan subprime mortgage.

Dan jenis pinjaman dignity mortgages ini pada umumnya memberikan debitur pilihan, yaitu untuk melakukan pembayaran dengan suku bunga yang tinggi 5 tahun pertama. Jika debitur bisa melakukan pembayaran secara tepat waktu selama periode berlangsung, maka bank akan memberikan suku bunga untuk prime mortgages.

BACA JUGA :Tahukah Kamu Perbedaan Deposito dan Investasi ?

error: Content is protected !!
Klik Disini
1
Assalamualaikum,

Saya telah mengunjungi website Abris Group dan Ingin bertanya terkait jasa yang ditawarkan.