Perbedaan Ekonomi Syariah dan Ekonomi Konvensional

Perbedaan Ekonomi Syariah dan Ekonomi Konvensional – Penerapan hukum islam saat ini sudah mulai marak diterapkan pada bidang perekonomian. Sebagai negara dengan jumlah umat muslim terbesar, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui apa itu ekonomi syariah dan ekonomi konvensional. Untuk Anda yang masih belum mengerti arti dari jenis-jenis ekonomi ini, maka simak artikel dibawah ini !

Ekonomi Syariah adalah sistem ekonomi yang berbasis pada prinsip dan ketentuan dalam agama muslim. Sumber prinsip atau ketentuan dalam ekonomi syariah yaitu Al-Quran dan hadist.

Ekonomi Syariah memiliki tujuan berupa keberkahan, bukan hanya urusan didunia, namun juga akhirat.

BACA JUGA : Asuransi Perlindungan Bank : Pengertian dan Contohnya 

Kemudian Ekonomi Konvensional adalah teori ekonomi yang ada kaitannya dengan “kebebasan” bergerak kearah menuju pasar bebas dan sistem ekonomi berpaham perdagangan bebas dalam era globalisasi. Yang memiliki tujuan untuk menghilangkan kebijakan ekonomi proteksionisme.

Nah mungkin dengan begini Anda sudah mendapatkan gambaran apa itu ekonomi syariah dan ekonomi kovensional. Namun diantara kedua terdapat beberapa perbedaan yang juga harus Anda ketahui. Berikut ini adalah perbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensial, simak baik-baik !

Perbedaan Ekonomi Syariah dan Ekonomi Konvensional

1.Berdasarkan Prinsip dan filosofinya

Perbedaan yang pertama yaitu prinsip dan filosofi. Prinsip panduan hidup dalam agama islam mengajarkan mengenai cara melakukan aktivitas ekonomi berdasarkan prinsip keadilan dan kesetaraan. Oleh karena itu, sistem ekonomi syariah mengajarkan pada umat muslim supaya tidak egois dan tidak mencari keuntungan pribadi semata.

Dan ekonomi konvensial sangat bertentangan, karena ia hanya memprioritaskan keuntungan pribadi dibangding kepentingan bersama.

2.Berdasarkan mekanisme pasar

Perbedaan dalam hal mekanisme pasar antara ekonomi syariah dan ekonomi konvensial sangatlah jauh. Jika ekonomi syariah memakai mekanisme pasar bebas keluar masuk tanpa adanya intervensi. Namun dengan begitu, pasar yang bebas dan tidak diatur akan menyebabkan kondisi ketidak seimbangan terkait stok barang atau kurva penawarannya.

Berbeda dengan ekonomi syariah dimana terdapat keyakinan akan adanya invisible hand yang dapat mengefisiensikan pasar. Ekonomi syariah memiliki pertimbangan mengenai proses produksi dan distribusi barang.

Dan kini pemerintahan telah menjadi salah satu unit ekonomi yang berjalan secara berdampingan dengan unit ekonomi lain. Yang memiliki tujuan untuk menjaga kestabilan pasar.

BACA JUGA : 5 Tips Untuk Investasi Apartemen di Malang

3.Berdasarkan Aset atau Kekayaan

Perbedaan yang ketiga adalah terkait dengan sistem pengelolahan aset dan kekayaan. Aset dan kekayaan didalam ekonomi syariah memiliki peran penting, yaitu mendorong kesejahteraan masyarakat umum dan media untuk memperoleh kemuliaan.

Seperti yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW yang berbunyi “masyarakat memiliki hak atas air, padang rumput, dan api“. Jadi kepemilikan masyarakat atas suatu aset dan penggunaannya dijamin oleh ekonomi syariah agar dapat digunakan dalam kepentingan orang banyak. Atau lebih jelasnya adalah semua industri yang memiliki hubungan terkait produksi air, bahan tambang dan bahan makanan harus dikelola oleh perusahaan negara. Dan suatu industri tidak bisa dikuasai oleh satu perusahaan individu saja.

Sedangkan ekonomi konvensional memiliki perbedaan peran dalam melakukan pengelolahan aset, hal ini dikarena ekonomi konvensial hanya cenderung mementingkan keuntungan dan pemenuhan materi saja.

4.Berdasarkan hak milik

Perbedaan yang selanjut adalah berdasarkan hak milik dan ketentuannya. Kepemilikan hak milik pribadi diakui dan diatur dalam islam tetapi dalam batas tertentu saja. Hak milik individu bukanlah suatu hal mutlak dan bersyarat. Perinsip dasar dalam islam mengatur jika hak milik individu harus dikesampingkan demi kepentingan orang banyak.

Dengan artian jika negara sedang membutuhkannya maka Anda harus menyerahkan asetnya demi kepentingan bersama.

5.Berdasarkan perbedaan investasi

Perbedaan yang terakhir adalah perbedaan dalam hal investasi. Bentuk investasi di dalam ekonomi syariah adalah dengan memberikan pinjaman hanya untuk usaha yang akan dijalankan baik dan halal.

Namun berbeda dengan ekonomi konvensial, yang dapat dilakukan hanya dengan perorangan yang dapat mengajukan pinjaman untuk usaha yang menguntungkan dan tidak melanggar hukum yang ada.

BACA JUGA : Belajar Tentang Nomor Referensi Bank Beserta Contohnya 

error: Content is protected !!
Klik Disini
1
Assalamualaikum,

Saya telah mengunjungi website Abris Group dan Ingin bertanya terkait jasa yang ditawarkan.