Didirikan sejak zaman Hindia Belanda (Kini menjadi Indonesia) , ternyata Jalan Idjen Boulevard memiliki fakta unik menarik lainnya yang diperlu diketahui.
Jalan Idjen Boulevard menjadi salah satu jalan ikonik yang ada di Kota Malang. Daya tarik jalan ini adalah keindahan pohon palem yang besar di sebalah kiri-kanan jalan, patung bunga yang menjadi ikon kota malang yaitu sebagai Kota Bunga. Warna-warni bunga di tengah jalan yang memecah jalan sepanjang Gereja Katedral hingga Jl Bandung menjadikan jl ini sangat indah untuk dilakukan swafoto. Pemerintah kota malang juga memberikan fasilitas umum seperti kursi-kursi yang diletakkan di tengah-tengah Jl Idjen. Penempatan kursi itu antara lain di depan Museum Brawijaya.
Keramaian yang tak terhingga ketingga akhir pekan tiba, sudah menjadi pemandangan yang lumrah dilihat pada jalan ini. Karena pada hari minggu, jalan ini sangat ramai karena dijadikan salah satu spot CFD ( Car Free Day) di Kota Malang. Ketika hari kerja, jalan ini menjadi saksi bagaimana sibuknya Kota Malang.
Pemandangan yang lazim kita lihat adalah bahwa jalan Idjen Boulevard merupakan salah satu kawasan elit di Kota Malang. Hal ini dapat kita lihat dari rumah-rumah yang ada disana memiliki arsitektur dan ukuran yang sangat besar.
Tapi siapa yang menyangka, ternyata arsitektur tersebut dan kawasan elit yang ada di Jalan Idjen Boulevard sudah ada sejak zaman Hinda Belanda ? Nyatanya kawasan Jalan Idjen Boulevard memang dibangun pada zaman Hindia Belanda.
Penasaran fakta menarik lainnya tentang Jalan Idjen ? Yuk kita simak sama-sama !
Didirikan Pada Zaman Hinda Belanda
Tahukah kamu kapan Jalan Idjen Boulevard ini dibangun dan siapa yang menjadi arsitektur ? Dilansir dari tugumalang.id, ternyata Jalan Idjen Boulevard dibangun pada tahun 1935 hingga 1960 dengan tahapan yang berbeda-beda. Artinya, telah mengalami perkembangan pembangunan sejak awal dibangun.
Yang menjadi arsitek pembangunan Jalan Idjen Boulevard adalah Ir. Herman Thomas Karsten. Seorang arsitek kenamaan asal Belanda. Pada awal pembangunannya, Pembangunan dilaksanakan dari Perempatan Bareng atau Perempatan Jalan Kawi sampai Gereja Katedral. Selang beberapa tahun kemudian, dilakukan upgrade terhadap Jalan Idjen Boulevard. Upgrade tersebut adalah Jalan Ijen kembali dikembangkan dari Gereja Katedral sampai Perempatan Lonceng Jalan Bandung. Kemudian di gabungkan dan membentuk Jalan Idjen Boulevard seperti yang sekarang ini.
Sudah Menjadi Kawasan Elit Sejak Zaman Hindia Belanda
Rumah-rumah yang berukuran besar, taman yang luas, tembok yang kokoh dan arsitektur yang mengagumkan yang dapat dilihat dengan jelas ketika melintas Jalan Idjen Boulevard. Yang membuatnya dijuluki kawasan elit Kota Malang, ternyata julukan itu sudah ada sejak zaman Hindia Belanda.
Hal ini dibuktikan dengan terdapatnya bangunan bekas rumah listrik milik perusahaan ANIEM (Algemeene Nederlandsche Indische Electriciteit Maatchappji). Bangunan perusahaan ini terletak diujung selatan jalan Idjen. Perusahaan ini sebagai penyedia aliran listrik untuk menerangi rumah dikawasan tersebut.
Arsitektur Rumah Mewah Terinspirasi Dari Belanda
Rumah-rumah mewah yang ada di Jalan Idjen ternyata Boulevard bergaya arsitektur yang terinspirasi dari Belanda. Kala itu, rumah-rumah mewah tersebut digunakan oleh pejabat Hindia Belanda. Tetapi, sekarang sudah banyak rumah yang dilakukan renovasi.
Bagi Anda yang sedang mencari hunian yang mewah maupun minimalis dengan view pegunungan, kawasan bebas banjir, dengan harga terjangkau. Dapat menghubungi kami disini.
Itulah fakta menarik tentang jalan ikonik yang di Kota Malang.
BACA JUGA : Bingung Mau Wisata Ke Kota Batu ? Yuk Mampir Ke Jatim Park 3, Dijamin candu!