Refleksi Hapernas 2022 Tantangan Sektor Perumahan

Refleksi hapernas setiap bulan Agustus kembali di refleksikan dengan mengulas berbagai macam kendala hingga visi perumahan sebagaimana yang di rumuskan oleh Proklamator Bung Hatta. Visi perumahan yang di rumuskan dalam Kongres Perumahan di tahun 1950 hingga sampai saat ini masih memiliki banyak tantangan.

Refleksi Hapernas 2022 Tantangan Sektor Perumahan-ABRIS

Masih dalam rangka Hari Perumahan Nasional (Hapernas) di setiap tanggal 25 Agustus, Ditjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan sinerginya dengan para pelaku sektor perumahan untuk mendorong penyediaan hunian yang layak dan dapat terjangkau bagi seluruh masyarakat.

Pada saat kunjungan ke putri proklamator Bung Hatta, Meutia Hatta, salah satunya mengulas mengenai buah pikiran Bung Hatta pada saat kongres nasional perumahan di tahun 1950. Visi Bung Hatta yang juga di sebutkan Bapak Perumahan Indonesia sangat menekankan sektor perumahan untuk mendapatkan perhatian yang khusus dari seluruh stakeholder.

Baca Juga : Pemerintah Berupaya Tingkatkan Program Perumahan

Hapernas juga merupakan hasil dari pikiran Bung Hatta dan untuk mengingatkan kita semua bahwa sektor ini memang sangat penting. Hapernas menjadi pengingat untuk bangsa Indonesia supaya masi tetap melakukan pembangunan infrastruktur dan perumahan yang baik bagi seluruh masyarakat,” ujar Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto.

Hapernas di tahun 2022 ini mengusung tema Kolaborasi Wujudkan Hunian Layak dan Terjangkau untuk Semua dengan melibatkan berbagai kepentingan yang bertangung jawab di bidang perumahan. Kekurangan kebutuhan perumahan sampai sekarang masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus mendapatkan perhatian dari seluruh yang bertangung jawab.

Hapernas menjadi refleksi bersama untuk terus meningkatkan upaya dan sinergi dalam mewujudkan penyediaan perumahan layak huni dan terjangkau bagi seluruh masyarakat khususnya segmen masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR). Melalui sektor perumahan bisa di wujudkan Indonesia yang cepat pulih dan bangkit lebih kuat.

Pemerintah juga menyadari jika sektor properti masih tumbuh positif saat situasi pandemi Covid-19. Dengan multiplayer effect yang mencapai 175 sub sektor industri lainnya, seperti sektor properti yang telah menjadi penopang dan lokomotif peningkatan perekonomian nasional sehingga di jadikan andalan untuk program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Baca Juga : Syarat Balik Nama Sertifikat Tanah

Pada saat Kongres Perumahan 25 Agustus 1950, bahwa Bung Hatta menyebut sektor perumahan kita melalui kutipannya yang fenomenal: Cita-cita untuk terselenggaranya kebutuhan perumahan rakyat bukan mustahil apabila kita sungguh-sungguh mau dengan penuh kepercayaan, semua pasti bisa!

Jauhnya visi Bapak Bangsa itu dengan pernyataan yang lain, bahwa membangun rumah rakyat juga menjamin sektor kesehatan sehingga harga yang terjangkau harus terus di upayakan dan juga bisa di pecahkan. Pada akhirnya, sektor perumahan ini juga di amanatkan di dalam UUD 1945 yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat melalui penyediaan sandang, pangan dan papan.

Meutia Hatta juga mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada tahun 2004-2009 yang menyampaikan terima kasih dan apresiasinya atas perhatian pemerintah terhadap Bung Hatta. Menurut, pemikiran Bung Hatta seputar perumahan di Indonesia harus menjadi pemacu semangat dalam kebersamaan dengan penyediaan perumahan bagi seluruh masyarakat.

Tentunya kami sangat mendukung rangkaian peringatan Hapernas sebagai upaya pemerintah untuk menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat. Setiap masyarakat tentunya juga berhak tinggal di hunian yang layak sehingga kita bisa terus maju menghasilkan generasi muda yang unggul, peduli dengan lingkungan, mampu bersaing, dan memajukan bangsa Indonesia.

Baca Juga : Rekomendasi Kucing Gampang Dipelihara Dirumah

error: Content is protected !!