Cara menghitung kebutuhan keramik yang mudah dan simpel dapat dilakukan sendiri ataupun dibantu orang lain.
Lantai rumah menjadi salah satu bagian yang paling penting untuk menciptakan desain interior yang baik. Pemilihan warna keramik dan motifnya akan menciptakan suasana interior tertentu. Keramik tidak hanya berfungsi sebagai pelindung lantai dan dinding, tetapi memiliki fungsi lainnya. Fungsi tersebut sudah disebutkan sebelumnya yaitu menambah estetika dan desain interior rumah.
Tetapi sebelum berencana untuk merenovasi lantai rumah dengan keramik, alangkah baiknya pembaca mengerti terlebih dahulu cara memilih keramik yang baik dan cara menghitungnya. Keramik itu memiliki berbagai macam tipe, ada keramik yang dijual murah dan adapula keramik yang dijual mahal. Terkadang sebagai orang awam, pembaca bingung membedakan apa beda keramik yang mahal dan keramik yang murah. Oleh karena itu pada artikel ini akan dijelasakan tipe-tipe keramik yang lazim ada di pasaran.
BACA JUGA : Inspirasi Desain Rumah Ukuran 6 x 12 Minimalis Terbaru Tahun 2024
Beberapa Pilihan Jenis Keramik
cara menghitung kebutuhan keramik dimulai dari memahami pengertian keramik itu sendiri. Keramik adalah jenis produk yang dibuat dari tanah liat yang dibentuk yang kemudian dibakar dalam suhu 600 celcius sampai dengan 1300 celcius untuk mengubah strukturnya menjadi lebih kuat. Dengan seiringnya zaman, kermaik terus dikembangkan dalam berbagai jenis dan berbagai fungsi. Fungsi keramik tidak hanya sebagai pelapis lantai namun sekarang juga dapat dijadikan cangkir, guci, dsb. Sementara itu, tipe-tipe keramik adalah sebagai berikut :
1. Keramik Teraso
Tipe yang pertama adalah Keramik Teraso. Keramik ini terbuat dari campuran marmer atau serpih batu alam yang tercampur dengan segmen atau resin. Keramik Teraso memiliki kesan yang lebih mewah dengan serpihan marmer ataupun batu bata lain yang tertanam di dalam lapisan keramik. Harga yang ada dipasaran untuk keramik jenis ini lumayan mahal karena memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan itu antara lain : terhadap goresan, kuat dan tahan lama dan memiliki daya tarik visual yang tinggi. Hanya saja, kekurangan keramik ini adalah perlu perawatan khusus untuk memperpanjang umur.
2. Keramik Kuadrat
Tipe keramik yang kedua adalah Keramik Kuadrat. Keramik ini memiliki bentuk dasar persegi dan persegi panjang. Pada umumnya keramik kuadrat ini tersedia dalam berbagai ukuran dan warna. Yang dapat digunakan untuk lapisan lantai rumah maupun dinding. Beberapa keunggulan keramik kuadrat adalah : mudah dipasang, pilihan yang beragam dan harga yang relatif terjangkau. Harganya cukup terjangkau, namun rentan terhadap retakan.
3. Keramik Mozaik
Tipe keramik ini menjadi pilihan yang menjadi favorit bagi masyarakat untuk penghiasan dinding dan kolam renang. Keramik Mozaik ini dibuat dari potongan-potongan kecil keramik yang disusun membentuk pola atau gambar tertentu. Keuntungan keramik mozaik ini adalah sebagai berikut : relatif tahan lama, fleksibilitas desain yang tinggi, mudah dipasang. Dibalik keuntungannya, kekurangannya adalah sebagai berikut : pemasangannya dibutuhkan tenaga profesional, membutuhkan waktu pemasangan yang cukup lama, dipasang oleh tukang yang memiliki keterampilan khusus.
4. Homogeneous Tile
Homogeneous Tile menjadi salah satu pelapis lantai yang memiliki harga lumayan mahal dan dipakai dirumah-rumah mewah. Keramik ini dibuat dari bahan yang homogen diseluruh komponennya, yang merupakan campuran bahan seperti keramik, kuarsa dan pigmen. Keunggulan keramik antara lain : tersedia dari berbagai macam pilihan warna dan pola serta tahan goresan tidak mudah retak, mudah dirawat. Sangat direkomendasikan untuk digunakan pada rumah-rumah mewah. Jika pembaca memiliki rumah mewah, alangkah baiknya mempertimbangkan jenis keramik ini.
5. Keramik Marmer
Tipe keramik ini sudah lazim digunakan dan diketahui masyarakat. Keramik ini menjadi idola di masyarakat yang digunakan pada lantainya adalah karena keramik ini meniru tampilan dan tekstur marmer alami. Sehingga memberikan kesan mewah pada ruangan interior. Keunggulan keramik ini antara lain : tampilan yang nampak mewah, tahan lama dan mudah dirawat. Kekurangannya adalah sebagai berikut : harga yang relatif tinggi dan tidak tahan goresan.
6. Keramik Granit Alam
Sesuai dengan namanya, Keramik Granit Alam terbuat dari batu granit alami yang diolah menjadi lembaran keramik. Keunggulan keramik ini yaitu mempunyai ketahanan terhadap noda dan cipratan air, daya tahan yang baik. Pada umunya, keramik ini digunakan untuk lapisan carport. Karena bahan yang digunakan dan beberapa keunggulannya dibanding keramik lain membuatnya hargaa cenderung mahal.
Selain 6 jenis keramik di atas masih terdapat jenis-jenis keramik lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Masing-masing keramik memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Tergantung dari kemampuan beli pembaca, pilihlah keramik terbaik sesuai anggaran dan kebutuhannya.
BACA JUGA : Harga Borongan Cat Terbaru Tahun 2024 Wilayah Jawa
Cara Menghitung Kebutuhan Keramik
Setelah mengetahui berbagai macam jenis-jenis keramik dan keunggulannya, kini saatnya mengetahui cara menghitung kebutuhan keramik yang dapat dilakukan sendiri maupun bantuan orang lain. Ikut langkah-langkah berikut :
Ukur Luas Ruangan
Tahap pertama cara menghitung kebutuhan keramik adalah dengan menghitung luas lantai atau dinding ruangan yang akan dipasangi keramik. Ukurlah panjang x lebar ruangan menggunakan meteran yang dapat dilakukan sendiri.
Pilih Ukuran Keramik
Pilih jenis keramik yang akan digunakan dan pilih ukurannya. Pilihan ukuran keramik itu bermacam-macam, seperti 30 x 30 cm, 40 x 40 cm, 60 x 60 cm. Setelah mengetahui ukurannya, maka hitung luas satu keramik dengan mengalikan panjang dengan lebar keramik.
Hitung Kebutuhan dalam Meter Persegi
Cara menghitung kebutuhan keramik ketiga adalah dengan cara menghitung kebutuhan keramik per meter. Setelah luas ruangan diketahui, ukuran keramik diketahui. Maka, bagi luas ruangan dengan ukuran keramik untuk mendapatkan jumlah keramik yang dibutuhkan dalam meter per segi.
Tambahkan Cadangan
Membeli cadangan keramik diperlukan sebagai upaya meminimalisir jika perhitungan salah dan kekurangan keramik. Tambahkan cadangan keramik sebesar 5-10% dari total kebutuhan sebagai cadangan.
Perhatikan Pola Pemasangan
Setiap keramik memiliki pola dan modelnya sendiri-sendiri. Contoh : keramik dengan motif hewan, keramik dengan motif bunga, keramik dengan motif ombak lautan, dsb. Maka untuk menghasilkan interior desain yang baik maka diperhatikan pola pemasangannya.
Perhitungan Keramik Dinding
Untuk keramik dinding, langkah-langkah menghitungnya juga relatif sama. Hanya saja, karena keramik dinding seringkali memiliki ukuran yang lebih kecil, pembaca hanya perlu menghitung potongan yang diperlukan daripada menghitung luas total dinding.
BACA JUGA : Perbedaan Bank Umum dan BPR
Contoh Cara Menghitung Kebutuhan Dinding
Untuk memberi pemahaman yang lebih mudah, akan memberikan contoh cara menghitung kebutuhan keramik dinding, perhatikan contoh dibawah ini :
Sebuah kamar tidur memiliki ukuran 3×3 m, dengan ukuran keramik 30 x 30 cm, setiap dus berisi 25 keping keramik, cadangan keramik sebesa 5% dari total keramik. Maka, cara menghitungnya adalah sebagai berikut :
1.Menghitung Luas Lantai = 3 x 3 = 9 m
2. Melakukan konversi ukuran keramik de dalam meter = 30 : 100 = 0,3 meter
3. Menghitung luas keramik dalam 1 dus = 0,3 x 0,3 x 30 = 2,7 meter persegi
4. Jumlah kebutuhan keramik per dus = 9 x 2,7 = 24,3 dus (digenapkan menjadi 25 dus)
5. Perkiraan tambahan kebutuhan keramik = 5% (cadangan) x (9 x 30) hasilnya adalah 13,5 keping (digenapkan menjadi 14 keping)
Itulah cara menghitungnya, silahkan dicoba sendiri dengan kasus yang berbeda sesuai ukuran rumah pembaca. Jika ingin menggunakan jasa renovasi rumah profesional di wilayah Malang dan Sekitarnya , silahkan hubungi Abris Group disini. Dijamin profesional dan amanah !
BACA JUGA : Untung Rugi Investasi Tanah di Tahun 2024